TEMPO.CO, Washington D.C.
- Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) berupaya membangun
sebuah komputer yang bisa memecahkan hampir setiap jenis enkripsi yang
digunakan untuk melindungi catatan perbankan, kesehatan, bisnis, dan
pemerintah di seluruh dunia.
Menurut dokumen yang
diberikan oleh mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, upaya untuk
membangun komputer kuantum kriptologi--sebuah mesin yang secara
eksponensial lebih cepat daripada komputer klasik--itu merupakan bagian
dari program riset berjulukan »Penetrating Hard Targets" senilai US$
79,7 juta. Sebagian besar pekerjaan dilakukan di bawah kontrak rahasia
di laboratorium di College Park, Maryland.
Perkembangan
komputer kuantum telah lama menjadi tujuan dari banyak pihak dalam
komunitas ilmiah, dengan implikasi revolusioner untuk bidang-bidang
seperti obat-obatan serta untuk misi pemecah kode NSA. Dengan teknologi
tersebut, semua bentuk enkripsi kunci publik akan terpecahkan, termasuk
yang digunakan pada banyak situs web serta jenis yang digunakan untuk
melindungi rahasia negara.
Fisikawan dan ilmuwan komputer
telah lama berspekulasi tentang apakah upaya NSA itu lebih maju
daripada laboratorium sipil terbaik. Meskipun tingkat penelitian badan
itu tidak diketahui, dokumen-dokumen yang diberikan Snowden menunjukkan
bahwa NSA tidak lebih mendekati kesuksesan dibandingkan komunitas ilmiah
lainnya.
"Tampaknya tidak mungkin NSA bisa jauh di depan
di dunia yang terbuka ini tanpa ada yang tahu," kata Scott Aaronson,
seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer di Massachusetts
Institute of Technology, sebagaimana dikutip Washington Post, Jumat, 3 Januari 2014.
NSA tampaknya menganggap dirinya berlomba dengan laboratorium komputasi
kuantum yang disponsori oleh Uni Eropa dan pemerintah Swiss. "Ruang
lingkup geografis telah menyempit dari upaya global menjadi fokus pada
Uni Eropa dan Swiss," demikian tertulis dalam dokumen NSA.
Seth Lloyd, seorang profesor teknik mekanika kuantum MIT, mengatakan
fokus NSA tidak salah. "Uni Eropa dan Swiss telah membuat kemajuan
signifikan selama dekade terakhir dan telah mengejar AS dalam teknologi
komputasi kuantum," katanya.
NSA menolak memberikan komentar untuk artikel di Wahington Post ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar